fbpx

FA Tidak Akan Beri Sanksi atas Nyanyian Kasar Suporter MU terhadap Phil Foden

Insiden nyanyian kasar slot maxwin yang dilontarkan oleh sebagian suporter Manchester United (MU) kepada Phil Foden, pemain Manchester City, dalam pertandingan derby Manchester di Old Trafford, menjadi sorotan publik dan media. Namun, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) memutuskan untuk tidak memberikan sanksi resmi kepada MU terkait perilaku tersebut.

Kronologi dan Isi Nyanyian Kasar

Pada pertandingan yang berakhir imbang tanpa gol itu, sejumlah suporter MU kedapatan menyanyikan chant yang merendahkan ibu Phil Foden, Claire Rowlands. Rekaman chant tersebut dengan cepat viral di media sosial dan menuai kecaman luas dari berbagai pihak. Phil Foden sendiri terlihat memberikan respons sarkastik dengan bertepuk tangan dan mengacungkan jempol ke arah tribun tempat chant itu terdengar, sebagai bentuk sindiran terhadap para pendukung lawan12.

Reaksi FA dan Alasan Tidak Ada Sanksi

FA telah mengetahui insiden tersebut dan mengecam tindakan para suporter secara internal. Namun, menurut laporan Daily Mail dan BBC Sport, chant tersebut tidak secara langsung melanggar regulasi FA sehingga tidak ada hukuman resmi yang akan dijatuhkan kepada MU. Dalam aturan FA, klub bertanggung jawab memastikan suporter mereka tidak melakukan perilaku tidak pantas yang mengandung unsur diskriminasi, seperti berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual. Namun, karena chant ini ditujukan kepada orang yang bukan pemain dan tidak secara eksplisit melanggar aturan diskriminasi yang berlaku, FA memutuskan untuk tidak mengambil tindakan disipliner125.

FA selama ini memang memperketat pengawasan terhadap chant yang mengandung unsur rasisme, homofobia, dan tragedi, dan telah menjatuhkan denda serta sanksi kepada klub dan individu dalam kasus-kasus tersebut. Namun, kasus chant yang menyerang figur keluarga pemain yang bukan peserta pertandingan masih menjadi area abu-abu dalam regulasi FA5.

Kecaman dari Pihak Terkait

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengecam keras perilaku suporter MU tersebut. Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Guardiola menyebut chant itu sebagai “perilaku yang tidak berkelas” dan menegaskan bahwa melibatkan ibu Phil Foden dalam chant tersebut menunjukkan kurangnya integritas dan rasa hormat. Guardiola mengatakan, “Mereka seharusnya malu”126.

Manajemen Manchester City juga mengaku sangat terkejut dan jijik dengan chant tersebut, baik dari segi isi maupun jumlah suporter yang terlibat. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya tindakan individu, melainkan mencerminkan sikap kolektif yang perlu diperbaiki dalam komunitas sepak bola2.

Insiden Lain Terkait Kekerasan Fisik

Selain chant kasar, gelandang Manchester City, Jack Grealish, juga menjadi korban insiden kekerasan fisik setelah pertandingan. Grealish dilaporkan ditampar oleh seorang suporter MU saat hendak meninggalkan lapangan menuju terowongan stadion. Polisi telah menangkap pria berusia 20 tahun yang diduga sebagai pelaku, dan pria tersebut akan menjalani persidangan di Pengadilan Magistrat Manchester pada Juli mendatang12.

Pandangan dari Organisasi Anti-Diskriminasi

Organisasi anti-diskriminasi Kick It Out mengutuk chant yang mengandung unsur seksisme dan misogini tersebut. Hollie Varney, COO Kick It Out, menegaskan bahwa “seksisme bukanlah bahan candaan” dan bahwa chant seperti itu menciptakan suasana yang tidak aman bagi perempuan di sepak bola. Ia menyoroti bahwa meski ada banyak insiden serupa, respons dari dunia sepak bola sering kali kurang memadai. Varney juga mengingatkan bahwa klub memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan seperti larangan masuk stadion, denda, atau program edukasi untuk mengatasi masalah ini5.

Kontroversi dan Perdebatan

Meskipun chant tersebut dianggap tidak melanggar regulasi FA secara langsung, banyak pihak yang menilai bahwa perilaku ini tidak bisa dibiarkan sebagai bagian “biasa” dari atmosfer pertandingan sepak bola. Beberapa mantan pemain dan pengamat menyatakan bahwa chant kasar dan penghinaan terhadap keluarga pemain mencerminkan sisi gelap dari rivalitas sepak bola yang harus segera diatasi agar tidak merusak citra olahraga dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi pemain dan suporter56.

Kesimpulan

Kasus nyanyian kasar suporter Manchester United terhadap Phil Foden telah memicu perdebatan tentang batasan kebebasan suporter dalam mengekspresikan dukungan dan rivalitas di sepak bola. FA memilih untuk tidak memberikan sanksi resmi karena chant tersebut tidak secara eksplisit melanggar aturan yang ada, meskipun secara moral dan etika tindakan tersebut mendapat kecaman keras dari banyak pihak, termasuk manajer, klub, dan organisasi anti-diskriminasi. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya upaya bersama dari klub, asosiasi, dan komunitas sepak bola untuk menciptakan lingkungan yang lebih sportif dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan dalam olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *