Sejarah Sekolah menengah atas di Indonesia
Pasti anda pernah dong bertanya-tanya, layaknya apa sih sejarah Sekolah Menengah Atas azri yenni (SMA) di Indonesia itu? Jika benar, maka Info kali ini sangat cocok dan tepat untuk anda baca. SMA sendiri ternyata punyai sejarah lho, layaknya apa sejarah nya ? Berikut penjelasannya yah Sejarah SMA di Indonesia Pada era pemerintahan Hindia Belanda, bagi orang Belanda, Eropa atau elite pribumi yang telah menyelesaikan pendidikan dasarnya di ELS atau HIS, hanya sanggup meneruskan pendidikan menengah umumnya di Hoogere Burgerschool (dalam ejaan baru sesudah itu menjadi Hogereburgerschool) yang disingkat HBS bersama dengan era studi lima tahun. Setelah lulus HBS, mereka sanggup melanjutkan pendidikannya ke universitas di Belanda. Dengan kata lain HBS pada era itu mirip bersama dengan penggabungan SMP dan SMA sekarang didalam satu paket. Sekolah menengah berikut hanya diperuntukkan bagi orang Belanda, Eropa atau elite pribumi. Hingga th. 1916 hanya terkandung empat HBS milik pemerintah yakni di Jakarta (1867), Surabaya (1875), Semarang (1 November 1877), dan Bandung (1916). Sebagai konsekuensi dicanangkannya Politik Etis di mana salah satunya menyangkut bidang pendidikan, maka bagi orang pribumi dibukakan kesempatan ikuti pendidikan lanjutan, di mana sebelumnya kesempatan berikut hanya sanggup diperoleh kaum elite pribumi, bersama dengan dibukanya Meer Uitgebreid Lager Onderwijs – MULO yakni pendidikan dasar yang diperluas dan sekolah menengah umum di atasnya yakni Algemeene Middelbare School (AMS). Pada th. 1919, AMS pertama dibuka pemerintah Hindia Belanda berlokasi di Yogyakarta.[2]:24 Hingga waktu itu terkandung dua model sekolah menengah umum yakni HBS dan AMS (bagi lulusan MULO), selain sekolah menengah setingkat HBS layaknya Gymnasium dan Lyceum. Sistem berikut bertahan hingga th. 1942 dikala era pendudukan Jepang dimulai, di mana sesudah itu jenjang sekolah menengah atas disebut bersama dengan Sekolah Menengah Tinggi (SMT). Pada th. 1945 sebagai pada era Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia berasal dari SMT berubah menjadi Sekolah Menengah Oemoem Atas (SMOA) pada tanggal 13 Maret 1946 di Jakarta yang bertransfomrasi berasal dari SMT yang menjadi SMOA duduki Gedungan PSKD di Jalan Diponegoro di Salemba. Pada th. 1950 sebagai pada era Republik Indonesia Serikat berasal dari SMOA sesudah itu berubah nama menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dikategorikan menjadi tiga anggota yakni: SMA A bpsdm sultra (Bahasa) SMA B (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam) SMA C (Ilmu Sosial) Pada th. 1960-an proses berikut diubah, seluruh SMA mengakses lebih dari satu jurusan sekaligus baik anggota A (Bahasa), B (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam), maupun C (Ilmu Sosial). Pada th. 1980-an proses penjurusan di SMA diubah lagi, menjadi A1 (Fisika), A2 (Biologi), A3 (Sosial). Pada th. ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004 berasal dari SMA berubah menjadi Sekolah Menengah Umum (SMU). Pada th. ajaran 2004/2005 berasal dari SMU lagi berubah menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA).